Sabtu, 26 Oktober 2013
Pesawat Tiger Air Mandala yg kami tumpangi tiba di Hong Kong International Airport (HKIA) sekitar pk 8 pagi. Setelah melewati imigrasi dan pengambilan bagasi, kami segera ke luar bandara, ke arah Airport Bus. Sesuai petunjuk dari hostel Homy Inn tempat kami akan menginap di daerah Tsim Sha Tsui (TST), kami langsung naik ke Airport Bus City Flyer no 21 dengan biaya HKD 33/orang. Sayangnya saya kurang cermat melihat petunjuk, bahwa orang tua di atas 65 thn mendapat discount. Harusnya bisa dapat discount untuk Papa nich :P
Airport Bus yg kami tumpangi bagus, nyaman, bersih dan cukup jelas rute nya karena terpampang di layar monitor. Yang membedakan dgn pengalaman saya naik Airport Bus di Korea adalah service-nya. Di Korea, supir airport bus membantu kami memasukan koper ke dalam bis dan memperikan karcis nomor koper untuk pengambilan koper setelah tiba. Sebelum mulai menjalankan bus, sang supir membungkuk memberi hormat sambil mengucapkan salam dan mengingatkan kami untuk memasang safety belt. Begitu penumpang membunyikan bel di halte bus yg diinginkan, sang supir turun dan membantu menurunkan koper. Excellent Service ! Sedangkan di Hong Kong, walaupun Airport Bus nya bagus dan bertingkat. Service nya payah, bus bahkan sudah bergerak maju sebelum semua penumpang duduk. Tidak ada salam, tidak ada basa basi. Dalam hati saya, wah service di HK saja sudah begini, apalagi nanti di China Mainland :(
Tiba di daerah TST, ternyata hostel kami hanya beberapa langkah dari halte Airport Bus 21. Wow, tidak salah review Homy Inn di Tripadvisor mengatakan lokasinya yang strategis.
Properti di HK termasuk salah satu yg termahal di dunia. Sehingga jangan heran, harga akomodasi di HK selangit. Setelah bolak balik survey di tripadvisor, agoda, dll, saya membooking hostel Homy Inn untuk 3 orang dengan harga HKD 840 / malam. Hostel ini terletak di bangunan flat Union Mansion. Setelah naik lift, kami disambut receptionist Andy yang sangat ramah dan helpful. Andy banyak membantu dengan tips mencari tempat wisata dan makanan enak serta how to get there. Kamarnya sangat kecil, tapi bersih dan amenities nya lengkap. Kami cukup puas dengan Homy Inn.
|
Small but clean and homy |
Rute hari ini adalah mengunjungi The Peak / Victoria Peak HK yg terkenal itu. Kami naik MTR dari East TST station menuju Central station. Keluar dari Central station, kami menyusuri taman yg bersih dan rindang.
|
Kapan ya Jakarta punya taman seperti ini |
Setelah mengantri naik Peak Tram (jangan lupa selalu ada special price untuk senior citizen di atas 65th), kami merasakan sensasi naik tram dengan kemiringan 45 derajat sambil menuju ke puncak. Setibanya di atas, kami disuguhkan oleh pemandangan HK yg spektakuler dari The Peak. Kontur HK yg memiliki bukit di tengah kota ini dirancang dengan baik untuk keperluan wisata. Keren !!
|
The Peak Tram |
|
Breathtaking Scenery |
Tidak jauh dari Peak Tram Station, kami melihat ada keramaian di St John's Cathedral. Ternyata di gereja Anglican ini sedang ada acara bazaar. Penasaran, kami pun masuk dan melihat suasana bazaar di halaman gereja ini sambil mencicipi makan murah meriah enak yg dijual di bazaar. Seru juga acaranya, ada lomba menyanyi lagu rohani, sulap dan kids dance performance.
|
Exterior St John's Cathedral Church |
|
Suasana perlombaan dan bazaar |
|
Inside the church |
Setelah perut kenyang, kami berencana berkeliling di daerah Central, yg merupakan business district area di HK. Di tengah himpitan gedung2 bertingkat, lagi lagi kami menemukan sebuah oase, taman yg nyaman sekali yaitu Hong Kong Park. Negara maju sangat memperhatikan public area...*sirik mode on*
|
Oase di tengah kota. Bersih, rindang, terawat |
Dari HK Park, kami mencoba berbaur dengan warga lokal dgn naik Ding Ding Tram. Walaupun agak kurang jelas dengan rute nya, saya nekad naik dan info ke supir bahwa kami ingin turun di halte terdekat menuju Mid-Level Travelator. Akhirnya kami berhasil mencapai Mid-Level Travelator atau eskalator terpanjang di dunia (eskalatornya sih pendek2 tapi bersambung terus, beneran deh rasanya gak habis2 ini eskalator). Sampai tidak terasa kami sudah berada di atas lagi (bagian berbukit dari HK). Karena kalau siang hari travelator ini one-way menuju ke atas, terpaksa pulangnya kami naik bus menuju Central, lalu dilanjutkan dengan MTR ke Tsim Sha Tsui dan berjalan kaki ke hotel.
Karena traveling kali ini saya berangkat bersama Papa dan Mama yg sudah tergolong senior citizen, kami meluangkan waktu untuk beristirahat dulu di hotel. Menjelang malam, kami menuju ke Tsim Sha Tsui Waterfront untuk melihat pertunjukan Symphony of Light yang terkenal itu. Tepat pukul 8 malam, kami bersiap2 memegang kamera dan video, dan ternyata .......ehmmm kami cukup kecewa ternyata pertunjukan Symphony of Light yg terkenal ini "biasa banget"....gak ada keren2 nya, cuma beberapa sinar warna warni menerangi beberapa gedung. Untungnya suasana di TST Promenade ini cukup menyenangkan. Melihat gedung2 pencakar langit di seberang (sisi HK Island) dari sisi Kowloon, berfoto2 dengan background ferry yg bolak balik, lumayan keren juga.
Setelah puas foto2, kami bergerak ke arah Avenue of Stars, yg menurut saya sih biasa juga, tapi bisa terkenal dan very touristy. Mungkin karena suasana dan area yg bersih dan terawat. Angin laut di bulan Oktober membuat kami tak betah berlama-lama di tempat ini. Setelah cukup menikmati pemandangan dan berfoto2, kami segera pulang ke hotel untuk beristirahat, karena besok pagi kami akan ke Macau :)
|
With my Mom at TST Waterfront |
|
Avenue of Stars |
|
Wine Exhibition |